Efek Penggunaan Dot Untuk Bayi

Pro - Kontra Penggunaan Dot Untuk Bayi. Memberikan dot kepada bayi masih mengundang pro dan kontra. Banyak orangtua yang beranggapan dot dapat memberikan ketenangan kepada bayi. Benarkah?
Efek Penggunaan Dot Untuk Bayi, dot bayi, pro kontra dot

Akademi Dokter Anak Amerika merekomendasikan orangtua untuk membiarkan bayi di tahun pertamanya untuk mengulum dot ketika tidur siang atau malam. Cara ini dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap sindrom kematian bayi secara mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).

Seperti dikutip dari webmd. com, berikan dot kepada bayi ketika akan menidurkan mereka, namun jangan masukkan kembali dot ke mulut bayi ketika dia sudah terlelap. Pemberian dot ternyata juga memberikan ketenangan kepada mereka.

Dikatakan Dokter Anak Jennifer Shu MD yang sekaligus pengarang buku Heading Home With Your Newborn: From Birth to Reality, dot bisa menjadi sumber kenyamanan bayi yang sedang menangis atau mulas. Di samping sumber ketenangan dan kenyamanan, dot juga memberikan efek kepuasan pada bayi.

Selain perasaan tersebut diberikan lewat menyedot puting ibu atau menyedot botol.Kebutuhan ini terpenuhi dengan cara mengulum dot. Bayi juga akan lebih mudah untuk diminta berhenti mengisap dot ketimbang mengisap jari mereka.

Nah, bila itu pernyataan yang pro terhadap penggunaan dot, beberapa kalangan justru menentang penggunaan dot ini. Berdasarkan penelitian yang dilaporkan di Pediatrics, dot dapat memicu kemungkinan terjadinya infeksi telinga sebesar 40 persen.

Meskipun para ahli tidak dapat menjelaskan bagaimana hal ini dapat terjadi. Mereka menduga hal ini terjadi lantaran perubahan tekanan antara telinga bagian tengah dan tenggorokan bagian atas. Menguatkan penelitian ini, sebuah penelitian lain menunjukkan bahwa anak-anak yang berhenti mengisap dot secara reguler setelah usia enam bulan, memiliki kecenderungan tiga kali lipat lebih kecil untuk menderita infeksi telinga daripada anak-anak yang masih menggunakan dot.

Penelitian ini ditulis oleh Rod Moser PA PhD dalam blognya yang berjudul All Ears. Jika dot diberikan kepada bayi terlalu dini, ada risiko bayi yang baru belajar menyusui mengalami kebingungan untuk membedakannya dengan puting ibu.

“Kalau Anda ingin memberikan bayi dot, tunggu sampai menginjak bulan pertama usianya,” saran Jennifer.

Lebih jauh Jennifer juga menyatakan,orang tua yang menawarkan dot kepada anaknya juga bisa membuat kesalahan. Sebab, bisa saja yang bayi butuhkan saat itu adalah susu pada puting ibu atau botol. Orangtua juga harus waspada memberikan dot kepada bayi. Pasalnya, bayi yang terlalu sering mengisap dot dikhawatirkan susunan giginya dapat berubah atau bahkan kemampuan berbicara mereka tertunda. Tentunya hal ini tidak terlalu berpengaruh pada bayi yang jarang mengisap dot.

“Malah dot bisa menjadi teman terbaik bagi bayi yang lagi rewel. Selama dot hanya digunakan pada waktu yang singkat. Dot hanya akan merusak sedikit gigi bayi,” kata Dokter Gigi Kimberly A Harms DDS. Kunci terbaik untuk memberikan dot adalah mengetahui waktu yang tepat untuk berhenti menggunakannya.

Sebagian dokter anak menyarankan orangtua untuk berhenti memberikan dot saat anak menginjak usia antara 9–112 tahun. Ini pun juga masa yang tepat untuk menyingkirkan botol susu.

Sebagian lain menyatakan, usia 18 bulan saat yang tepat untuk mulai berhenti menggunakan dot. Kapan pun saat yang Anda pilih untuk menyapih, yang pasti terapis keluarga Mark Brenner MFT PhD menyarankan agar orangtua selalu menyiapkan anak-anak untuk menjalani perubahan. Hal ini tidak dapat dilakukan secara mendadak, melainkan anak-anak perlu diberikan informasi sebelum melakukan hal yang baru. Termasuk saat akan meminta anak berhenti menggunakan dot.

Lakukan hal ini secara bertahap agar anak tidak kaget nantinya. Caranya dengan memberlakukan aturan tertentu. Misalnya anak hanya boleh mengisap dot di kamar tidur, bukan di ruang tamu. Atau Anda membatasi penggunaan dot pada mereka, bisa di waktu tidur saja misalnya.

“Bila memungkinkan, beri barang pengganti yang juga memberikan kenyamanan kepada bayi, umpamanya mainan atau buku cerita,” ujar Mark.

Apabila bayi mengisap dot di malam hari, jangan pernah menaruh dot kembali di mulut mereka ketika terlepas. Rekomendasi penggunaan dot untuk mencegah SIDS hanya untuk bayi yang akan tertidur, bukan yang sudah tertidur.

Aksi menghentikan penggunaan dot pada bayi bisa juga dengan cara lain. Mark menyarankan untuk menggunting sedikit bagian ujung dot lalu tunjukkan kepada si kecil bahwa dotnya sudah rusak. Jelaskan bahwa dot tersebut sekarang berbahaya untuk digunakan dan harus dibuang.

Usahakan selalu aman memberikan dot kepada bayi. Jangan sekali-kali mengikat dot pada tali kemudian mengalungkannya di leher si kecil. Hal ini memungkinkan risiko tercekik. Sementara itu, Akademi Dokter Gigi menyarankan untuk memilih dot yang memiliki lubang ventilasi di bagian ujungnya sehingga ada pertukaran udara.

Pilih pula dot yang memiliki bagian ujung atau puting simetris. Bentuk ini membuat dot berada dalam posisi sedotan yang tepat. Cari pula dot yang bagian pelindungnya lebih lebar ketimbang mulut bayi. Jennifer mengingatkan para orangtua untuk tidak membagi dot dengan anak lain.

“Dan jangan pernah membersihkan dot dengan mulut Anda, mulut orang dewasa penuh dengan kuman dan dapat menyebarkan virus dan bakteri kepada bayi,” kata Jennifer.

Dia menyarankan untuk membersihkan dot dengan sabun dan air atau setidaknya membilasnya dengan air sampai bersih. [lifestyle.okezone.com]

1 comments :

Obat Herbal mengatakan...

penggunaan dot pada bayi ternyata memberikan perasaan tenang pada bayi, tapi tetap harus di awasi apalagi jika sedang tidur

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i:
:j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s: :t: :u:
Posting Komentar

 
© 2011 seojoss | Riza Zulfian